Laporan Jurnalis Jeneponto – Karma
Jeneponto-Kompas24jam.id – Ratusan Warga Dusun Kawaka dan Dusun Bungung Labuang, Desa Punnagayya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto mengeluhkan limbah abu batubara PLTU dan PLN.
Mereka yang umumnya petani mengaku tanaman mereka tidak subur akibat limbah abu itu. Bahkan banyak yang mati yang mengakibatkan ratusan warga disekitaran pemukiman perusahaan asing tersebut merugi.
Salah seorang petani rumput laut, Haris (25) mengatakan bahwa rumput laut miliknya mati. Ia menduga penyebabnya limbah abu batubara dari PLTU dan PLN.
“Selama ada perusahaan asing ditempat kami rumput laut mengalami putih – putih, semuanya mati dan kecil. Tidak bisa besar lagi karena terpengaruh sama limbah batubara PLN karena panasnya itu keluar di laut,” kata Haris kepada Kompas24jam.com, Rabu (10/4/2019).
Salah satu warga lainnya, Massi (35), menambahkan, tidak hanya rumput laut yang rusak. Tanaman padi warga juga rusak, begitu pula jagung dan bawang merah bahkan rumah penduduk tercemari akibat asap dan debu batubara.
“Saya sudah tiga tahun tinggal di sini, semua warga mengeluh. Saya punya tanah ini tidak pernah saya dapat hasilnya. Ada batangnya tetapi tidak ada isinya, kering dan rusak,” katanya.
Massi menambahkan, air yang mereka gunakan untuk keperluan sehari – hari juga sudah tercemar. Nasi yang mereka simpan kalau tidak ditutup juga ikut terpapar debu berwarna hitam.
“Kalau tidak ditutupki hitam semua itu, tidak bisami dimakan. Jangankan nasi, atap, dinding rumah, bahkan, air sumur semuanya kayak kopi,” kesal Suriani.
Anggota DPRD Jeneponto Zainuddin Bata membenarkan keluhan masyarakat kampung Kawaka. Keluhan itu sudah diterima. Berdasarkan aspirasi masyarakat, bahwa selama adanya PLTU dan PLN itu, diduga menjadi penyebab rusaknya rumput laut dan tanaman warga setempat.
“Keluhannya itu, tidak subur lagi rumput lautnya maupun tanamannya. Bukan saja rumput laut, tetapi tanaman tanaman jagung, padi, bawang merah, dan kacang-kacangan. Maka selama ini memang sangat berkurang pendapatan masyarakat,” kata Zainuddin.
Dia meminta perusahaan memperhatikan keluhan warga setempat tersebut. Sebaiknya segera memberikan bantuan dan menemukan solusi atas masalah tersebut. Perusahaan bisa memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility.