Laporan Jurnalis Jeneponto – Misbah Fadly Kr
Jeneponto – Kompas24jam.id – Sedikitnya sembilan Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Jeneponto, Sulawesi selatan batal berangkat menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah.
Khusus warga Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Bontoramba ada 5 orang calon jamaah haji gagal berhaji yakni, Sayati, Soddin, Dahlia, Sanu dan Sakiang.
Menurut Sodding saat ditemui awak media mengatakan, pembatalan keberangkatanya untuk menunaikan ibadah haji bersama istrinya tidak ada penjelasan dari pihak Kementrian Agama Jeneponto, apa penyebab batalnya para calon jamaah haji ini batal berangkat, padahal pertanggal 20 Mei bulan lalu, sudah diumumkan dimasjid yang ada di Kelurahan Bontoramba kalau penambahan kouta calon jemaah haji bertambah 12 orang yang akan berangkat.
” Saya heran dan kaget saat pegawai Kemenag datang kerumah dan mengatakan ada 5 orang di Kelurahan Bontoramba batal berangkat, pada hal sebelumnya sudah diumumkan dimasjid bahwasanya, ada penambahan kouta calon jamaah haji sebanyak 12 orang siap diberangkatkan, dan kami juga sudah menunaikan persyaratan sebagai calon jemaah haji seperti, pengurusan kesehatan, vaksin, paspor, pakaian dan koper.Kok tiba tiba dibatalkan” herannya Sodding calon jemaah haji, Rabu, 10, Juli, 2019.
Terpisah Kamaruddin Rewa menambahkan, dari 366 orang jamaah haji asal Kabupaten Jeneponto yang akan diberangkatkan ditambah menambahan kouta 12 orang, ada 9 orang batal berangkat untuk warga Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Bontoramba sedikitnya 5 orang batal.
” Pembatalan dari pihak Kementrian Agama Kabupaten Jeneponto tidak jelas pasalnya, dia sendiri yang umumkan dimasjid, dia juga yang batalkan, ironisnya perlengkapan calon jamaah haji sudah disiapkan dan sudah ada dirumah seperti, pakaian, paspor, koper dan perlengkapan lainnya, tiba tiba pegawai Kemenag Jeneponto datang kerumah dan meminta kembali itu koper dengan alasan ” appala sirika anne” ucap pegawai Kemenag Jeneponto dengan menggunakan bahasa makassar”tiru Kr Rewa nama sapaanya
” Jelasnya kami keluarga jamaah haji merasa kecewa terhadap Kemenag Jeneponto, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya, tiba tiba dibatalkan.Kami curiga ada permainan didalamnya karena, dari 12 orang penambahan kouta kok bisa 9 orang saja yang batal, kalaulah memang batal harusnya yang penambahan itu tidak ada yang berangkat” herannya Kamaruddin