Laporan : Jurnalis Jeneponto Aries
Jeneponto-Kompas24jam.id- Pasca banjir bandang Jeneponto beberapa pekan lalu, banyak fasilitas dan infrastruktur pemerintah yang rusak. Salah satunya adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jeneponto yang ikut terkena dampak.
Direktur PDAM Jeneponto, Junaedi, mengatakan, semua pompa air baku PDAM terutama instalasi satu, panelnya itu hanyut dibawa air. Termasuk pompa air baku dan pompa distribusi yang ada di Kalakkara.
“Alhamdulillah dalam waktu sembilan hari sudah bisa operasi dengan kita meminjam alat di Makassar. Sampai sekarang belum dibayar. Ini di instalasi Kalakkara,” ungkapnya
Ia mengatakan, instalasi yang bertempat di Sapanang juga tertimbun lumpur. Tidak bisa dipake karena alat – alatnya terbakar semua.
“Instalasi yang berada di Sapanang juga tertimbun lumpur, panelnya semua terbakar, diganti semua komponennya. Panelnya diganti yang baru. Tidak bisa dipakai komponen panel lama karena sudah terbakar semua,” katanya.
“Alhamdulillah dalam jangka waktu sepuluh hari semua bisa operasi. Sudah sampai airnya ke Tamanroya. Itu semua berkat kerja keras kami di kantor PDAM yang bekerja sampai tengah malam bersama dengan mekanik dari Makassar,” tambahnya.
Ia mengungkapkan, Instalasi yang berada di Munte belum bisa beroperasi karena keterbatasan dana. Ia mengaku, tidak dapat pinjam dari Makassar bila yang lainnya belum dilunasi.
“Kalau di Munte memang China tidak memberikan pinjaman. Harus bayar dulu baru bisa dikasih. Seandainya sudah ada bantuan bencana alam, kita sudah bisa ambil barangnya yang ada di Makassar. Sudah pompanya kita perbaiki, panelnya kita perbaiki, cuma belum ada dana,” ungkapnya.
Dikatakan, jumlah debit air yang sudah mengalir keseluruhan itu sekitar 120 liter perdetik.