Laporan Jurnalis Jeneponto Aries
Jeneponto-Kompas24jam.Id- Ratusan Aktivis Mahasiswa dari sejumlah organisasi yang mengatasnamakan diri solidaritas aktivis Jeneponto melakukan unjuk rasa di Kantor bupati dan Kejaksaan Negeri Jeneponto. Senin (13/5/2019).
Para pengunjuk rasa memprotes kebijakan yang diambil pemerintah daerah (Pemda) yang hanya mencopot Direktur RSUD Lanto Daeng Pasewang Iswan Sanabi, sementara bendahara tidak dicopot dari jabatannya.
Dalam aksi tersebut, demonstran membawa keranda mayat sebagai bentuk protes dan membakar ban bekas, sempat terjadi ketegangan dan nyaris bentrok antara pengunjuk rasa dan pengamanan.
Para pengunjuk rasa yang mencoba menerobos pintu besi dikantor Bupati dihalau oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sehingga terjadi aksi saling dorong, dan berhasil masuk dihalaman kantor pemerintahan tersebut.
Salah satu orator aksi Wawan dalam orasinya mengatakan Pencopotan Direktur RSUD Lanto Dg Pasewang, Iswan Sanabi itu, bukan solusi, seharusnya Bupati mencopot juga Bendaharanya.
“Ada apa ini Bupati, Pencopotan Direktur RSUD itu bukan solusi. Copot juga bendahara serta semua antek-anteknya,” kata Herdiawan ketua PB-HPMT Jeneponto.
Menurutnya, Aksi pada hari ini bukan saja lembaga yang ada dijeneponto, tapi hampir semua organisasi yang ada di Makassar menyatakan sikap.
“Jeneponto harus diselamatkan. Kurang lebih 200 orang dari Jeneponto dirawat di RS Bantaeng bahkan ada juga yang di rujuk ke Takalar, ini ada apa,” tegas Wawan sapaan.